Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, menyatakan dukungan penuh terhadap program Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan pemerintah pusat untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia.
Acara nasional yang menghubungkan 800.000 debitur secara serentak ini juga menandai peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP).
Kegiatan berlangsung di Aula Serbaguna Lantai 10 Balai Kota Depok, Selasa (21/10/25), dan terhubung langsung dengan pusat acara di Dyandra Convention Center, Surabaya.
Depok ditunjuk sebagai salah satu titik utama pelaksanaan di Jawa Barat, dengan kehadiran para kepala daerah dari berbagai kota dan kabupaten di provinsi tersebut.
Pemerataan Akses Pembiayaan untuk Semua
Dalam sambutannya, Chandra Rahmansyah menilai program KUR sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata.
“Ini merupakan bentuk nyata hadirnya pemerintah di tengah masyarakat. Pemerintah pusat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan, dan kami dari Pemerintah Kota Depok memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah-langkah nyata tersebut,” ujarnya seperti dikutip dari berita.depok.go.id seusai acara, Rabu, 22 Oktober 2025.
Ia menegaskan bahwa program KUR sangat berdampak bagi pelaku UMKM, terutama dalam memperluas akses permodalan dan memperkuat daya saing usaha.
“Dampaknya tentu besar, karena para pelaku usaha kini lebih mudah memperoleh akses pembiayaan untuk mengembangkan usahanya,” lanjutnya.
Ajakan untuk Memanfaatkan Program Pemerintah
Chandra juga mengajak para pelaku usaha agar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Menurutnya, KUR dan KPP adalah sarana konkret untuk memperkuat pondasi ekonomi masyarakat.
“Manfaatkanlah program KUR dan KPP ini dengan sebaik-baiknya untuk pengembangan usaha. Ini bukan sekadar bantuan, tapi bentuk kontribusi nyata dalam membangun ekonomi bangsa,” pesannya.
16 UMKM Depok Sudah Terfasilitasi KUR
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Mohamad Thamrin, menyampaikan bahwa program ini mencakup tiga sektor utama: kredit usaha mikro, kredit perumahan, dan kredit bagi pekerja produktif.
“Kami bersyukur, di Kota Depok ada 16 pelaku UMKM yang sudah terfasilitasi dana KUR. Penyaluran ini dilakukan langsung oleh Bank BJB dengan bunga hanya 6 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa plafon kredit maksimal mencapai Rp 500 juta, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan usaha dalam membayar cicilan.
“Kebutuhan tiap UMKM berbeda. Ada yang mengajukan Rp 50 juta, ada yang Rp 200 juta. Prinsipnya disesuaikan dengan kapasitas usaha dan hasil survei lapangan oleh pihak bank,” ujarnya.
Syarat dan Harapan untuk Pelaku Usaha Depok
Thamrin menjelaskan, pelaku usaha yang ingin mengajukan KUR harus memiliki usaha aktif minimal enam bulan, legalitas usaha yang jelas, dan laporan keuangan yang bisa diverifikasi.
“UMKM yang ingin ikut program ini bisa langsung datang ke Bank BJB Cabang Depok di Jalan Margonda,” tambahnya.
Ia berharap semakin banyak pelaku UMKM Depok memanfaatkan program pembiayaan ini untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha.
“Program ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk modal usaha, tapi juga bisa mendukung pengembangan fasilitas seperti dapur atau toko melalui Kredit Perumahan,” tutup Thamrin.