Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperkuat langkah nyata dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, menegaskan bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS harus dimulai dari lingkungan kampus melalui pendekatan empati dan edukasi sosial.
Pernyataan itu disampaikan Chandra saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Selasa (4/11/2025).
Acara bertema “Merajut Norma, Memutus Stigma” ini digelar atas kerja sama antara PNJ dan Pemkot Depok.
Dalam sosialisasi yang dihadiri ratusan mahasiswa itu, Chandra menekankan bahwa HIV/AIDS bukan semata persoalan kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan kemanusiaan yang masih kerap diwarnai stigma serta diskriminasi terhadap para penyintas.
“HIV/AIDS bukan hanya penyakit, tapi juga ujian empati kita sebagai manusia. Masih banyak penyintas yang dijauhi karena kurangnya pemahaman,” ujar Chandra.
Ia menjelaskan, Pemkot Depok berkomitmen memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk dunia pendidikan, untuk membangun kesadaran bersama terkait bahaya HIV/AIDS dan pentingnya dukungan sosial.
Menurutnya, kampus merupakan ruang strategis dalam membentuk pola pikir generasi muda agar lebih terbuka, peduli, dan tidak terjebak dalam stigma negatif.
“Mahasiswa punya peran besar sebagai agen perubahan. Edukasi dan pendekatan empati harus dimulai dari lingkungan kampus,” tegasnya.
Selain edukasi, Pemkot Depok juga terus mengembangkan program kolaboratif berbasis lintas sektor.
Upaya ini mencakup peningkatan akses informasi kesehatan, penyediaan layanan konseling, serta kampanye sosial untuk menekan angka penularan HIV/AIDS di kalangan muda.
Chandra menambahkan, keberhasilan pencegahan tidak hanya ditentukan oleh kebijakan, tetapi juga oleh kemauan masyarakat untuk saling memahami dan peduli terhadap sesama.
“Empati adalah vaksin sosial yang paling kuat. Kita tidak bisa menanggulangi HIV/AIDS hanya dengan data, tapi juga dengan hati,” katanya.
Melalui kegiatan seperti di PNJ, Pemkot Depok berharap terbangun budaya kampus yang sehat, aman, dan bebas stigma.
Pemerintah juga mengajak semua pihak, termasuk keluarga dan komunitas, untuk terlibat aktif dalam menjaga generasi muda dari perilaku berisiko.
Dengan komitmen kuat dan kolaborasi lintas sektor, Depok menargetkan menjadi salah satu kota dengan tingkat kesadaran tertinggi terhadap pencegahan HIV/AIDS di Indonesia.

