Semifinal leg pertama Liga Champions 2025 mempersembahkan duel sengit antara Barcelona dan Inter Milan yang berakhir imbang 3-3 di Estadi Olimpic Lluis Companys, Kamis dini hari WIB (1/5/2025).
Pertandingan ini bukan hanya soal skor besar, tetapi juga rekor-rekor baru yang tercipta dan penampilan luar biasa dari para pemain muda hingga veteran.
Inter Milan membuka laga dengan meledak.
Marcus Thuram hanya butuh 30 detik untuk mencetak gol, menjadikannya sebagai pencetak gol tercepat dalam sejarah semifinal Liga Champions.
Beberapa menit kemudian, Denzel Dumfries menggandakan keunggulan Nerazzurri.
Namun Barcelona tidak tinggal diam.
Tuan rumah menyamakan kedudukan lewat gol dari wonderkid Lamine Yamal dan Ferran Torres, ditambah satu gol bunuh diri kiper Inter, Yann Sommer.
Skor 3-3 menjadi penutup malam dramatis yang sarat emosi dan kontroversi.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, menyayangkan hasil akhir. Ia menyoroti gol Henrikh Mkhitaryan yang dianulir VAR.
“Kami memainkan pertandingan yang bagus, apalagi sempat unggul 2-0. Tapi, saya tak mengerti mengapa gol itu dianulir. Jadi, ada beberapa penyesalan,” ujar Inzaghi kepada Football Italia.
Meski kecewa, Inzaghi tetap memuji performa anak asuhnya.
“Sayangnya, insiden itu bisa membuat perbedaan. Tapi itu sama sekali tak mengubah perasaan saya tentang penampilan para pemain. Malam ini mereka luar biasa.”
Laga ini juga menorehkan sejumlah catatan sejarah menarik:
-
Lamine Yamal menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah semifinal Liga Champions di usia 17 tahun 291 hari, melewati rekor Kylian Mbappé.
-
Denzel Dumfries jadi pemain Belanda pertama yang mencetak gol dan assist di semifinal UCL sejak Wesley Sneijder, juga saat melawan Barcelona.
-
Raphinha mencatat 20 kontribusi gol (12 gol + 8 assist), hanya terpaut satu dari rekor Cristiano Ronaldo musim 2013/14.
-
Simone Inzaghi resmi masuk daftar pelatih Italia dengan 50 penampilan di Liga Champions, menyusul nama-nama besar seperti Ancelotti dan Lippi.
-
Skor 3-3 jadi skor tertinggi kedua dalam sejarah semifinal UCL setelah Dinamo Kiev vs Bayern Munich (1999).
Tanpa aturan gol tandang, leg kedua di San Siro 7 Mei 2025 mendatang dipastikan berlangsung terbuka dan brutal.
Siapa pun bisa lolos ke final, dan jika leg pertama seintens ini, laga kedua bisa jadi salah satu yang terbaik dalam sejarah kompetisi.

